Siti
Khadijah Sebagai Teladan Wanita Modern
Seperti kita ketahui
bersama bahwa kisah cinta memang banyak lika likunya. Salah satu contohnya
seperti kisah Romeo Juliet yang ceritanya memang sudah tidak asing lagi di
telinga kita. Namun
kisah cinta lain yang patut kita ketahui dan harus dijadikan contoh adalah
kisah cinta Baginda Rasululah S.A.W dengan Siti Khadijah. Kita sebagai umat
islam harus mengetahui dan paham bagaimana harus bersikap sebagai seorang
perempuan dan seorang istri jika sudah menikah kelak.
Baginda Rasulullah S.A.W adalah nabi terakhir yang
diutus oleh Allah S.W.T sebagai panutan umat. Beliau juga sering disebut
Rahmatan Lil Alaamin. Yang artinya rahmat bagi seluruh alam.
Nabi Muhammad S.A.W
memang harus kita jadikan panutan dalam menjalani hidup ini. Seperti halnya
ketika beliau Baginda Rasulullah S.A.W mempersunting seorang janda yang kaya
raya namun usianya jauh lebih tua daripada beliau. Wanita mulia tersebut
bernama Siti Khadijah. Nabi Muhammad S.A.W memiliki cinta yang sangat besar
untuk Siti Khadijah, begitu pun sebaliknya.
Ketika menikah dengan
Siti Khadijah nabi Muhammad S.A.W tidak melakukan poligami. Bahkan saking cintanya beliau terhadap
istrinya, ketika Siti Khadijah sudah meninggal pun nabi Muhammad S.A.W masih
sering membicarakan mendiang istrinya. Sebuah rasa cinta yang sangat besar yang
dimiliki oleh keduanya.
Sebagai seorang wanita,
kita perlu belajar banyak dari Siti Khadijah agar rasa cinta yang dimiliki oleh
Baginda Rasulullah S.A.W dengan Siti Khadijah bisa kita miliki dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini teladan dari Siti Khadijah di antaranya:
1. Sebagai Saudagar yang Mandiri
Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa Siti Khadijah adalah seorang saudagar yang
sangat kaya raya. Tidak banyak wanita yang sukses dan kaya raya pada masa itu.
Hal ini bisa menjadi bukti bahwa wanita juga bisa meraih sebuah kesuksesan yang
sangat bagus. Dengan menjadi saudagar yang mandiri inilah Siti Khadijah bisa
berwirausaha dan tentunya menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi semua orang.
2. Menjadi Seorang Janda yang Terhormat dan Dihargai
Pada masa
Siti Khadijah seorang wanita memang tidak mendapatkan tempat yang layak di
lingkungan masyarakat. Sering kali wanita dikucilkan. Namun Siti Khadijah
berhasil menjadi seorang wanita yang dihargai dan mendapatkan tempat yang layak
dilingkungan masyarakat. Hal ini menjadi bukti kembali bahwa seorang wanita
memang patut untuk dihargai karena prestasinya. Seorang wanita dapat dihargai
jika dia bisa menghormati dirinya sendiri dan menjaga perilakunya. Jadi status
apapun yang disandang tidak akan menjadi pengaruh dan seorang wanita juga
pantas dimuliakan dan memuliakan kelak suatu saat nanti.
3. Tidak Menilai dan Memilih Pria Berdasarkan Kekayaan yang di miliki
Menjadi
seorang wanita kaya raya dan memiliki paras ayu membuat Siti Khadijah menjadi
wanita idaman semua pria kaya raya pada waktu itu. Banyak yang datang untuk
melamar beliau. Namun tidak sedikit pula yang di tolak olehnya. Pria tersebut
menawarkan mas kawin apapun yang akan diminta oleh Sit Khadijah akan dipenuhi. Namun
Siti Khadijah mengabaikan semua hal itu. Baginya harta dan kekayaan tidak
selamanya menjadi sebuah tolak ukur. Karena semua itu hanyalah titipan yang
suatu saat nanti pasti kembali kepada Sang Pemiliknya. Hingga pada akhirnya
Siti Khadijah memilih untuk menikah dengan baginda Rasulullah S.A.W dan
sekaligus memberikannya pekerjaan. Sungguh mulia sekali akhlak Siti Khadijah.
4. Menjadi Istri yang Taat Pada Suami
Ketika
banyak pria kaya yang ingin melamar Siti Khadijah, kekayaan Baginda Rasulullah
S.A.W ketika ingin menikahi Siti Khadijah tidak sebanding dengan pria-pria kaya
itu. Namun Siti Khadijah tetap memlilih pria yang memiliki akhlak mulia
tersebut. Siti Khadijah tidak lantas memanfaatkan nama besar keluarga dan
kekayaannya untuk dijadikan alasan tidak menghormati Nabi Muhammad S.A.W. Beliau tetap menghormati dan taat pada suami
karena baginya rindho sang suami adalah tiket menuju surgaNya.
Seperti itulah teladan yang bisa kita pelajari dari
Siti Khadijah dalam menjalani kehidupan. Sekali lagi seorang wanita wajib
menghargai dan taat kepada suami ketika sudah bersuami. Suami adalah sebuah
prioritas dalam kehidupan kita. Untukmu para wanita muslimah, kita tidak harus
menjadi sesempurna Siti Khadijah karena kita hanya wanita biasa yang selalu
berusaha memuliakan dan senang jika dimuliakan.
Sekian sharing kita pada kesempatan ini. Semoga
menginspirasi wanita muslimah di seluruh dunia. Terimakasih, wassalamu’alaikum
warahmatuwallahi wabarakatuh.